Gotong Royong Qurban
Setiap tahun umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha yang bertujuan untuk mengingat sesama umat dan membantu umat. Hari raya tersebut biasa disebut pula lebaran haji. Dalam hari raya ini, bagi umat Islam yang mampu diwajibkan untuk berqurban sapi atau kambing sekali seumur hidup namun apabila ingin berqurban lebih dari satu kali diperbolehkan.
Mesjid merupakan salah satu tempat untuk melaksanakan qurban sapi dan kambing. Berqurban maksudnya adalah menyembelih kambing dan sapi lalu daging – daging tersebut dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Pada tahun 2007 Idul Adha jatuh pada tanggal 20 Desember.
Gema takbir berkumandang. Sebelum menyembelih hewan-hewan qurban, umat Islam melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha terlebih dahulu. Setelah itu barulah mereka berbondong-bondong menyaksikan proses penyembelihan namun tak sedikit masyarakat yang ketakutan melihat proses tersebut.
Sejak tahun 1998 Lembaga Pendidikan Nasional I menjadi salah satu tempat penyembelihan hewan qurban. Sekolah yang terletak di Pondok Gede ini biasanya melaksanakan qurban di lapangan sekolah namun untuk tahun 2007, qurban dilaksanakan di Sumper Camp( SC )Lembaga Pendidikan Nasional I yang letaknya kurang lebih 2 km dari sekolah tersebut. Adapun alasan dipilihanya SC sebagai lokasi penyembelihan karena masyarakat di sekitar SC ekonominya lebih rendah daripada masyarakat di sekitar sekolah. Sumper Camp yang luasnya kurang lebih 1 hektar itu cukup nyaman untuk melaksanakan qurban.
Kali ini SMP – SMA Nasional I hanya berqurban 1 sapi dan 1 kambing. Sapi itu pun diqurbankan atas nama keluarga pemilik sekolah tersebut. Dan kambing diqurbankan atas nama siswa – siswi SMP-SMA Nasional I. Ada yang menarik di sini, kambing yang disembelih merupakan hasil uang infaq yang dikumpulkan setiap hari Jumat. Tahun ini memang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Di tahun sebelumnya hewan-hewan yag disembelih merupakan kumpulan uang dari SMP-SMA Nasional I yang diwajibkan setiap siswa membayar Rp. 20.000 namun kali ini pihak sekolah tidak mau memberatkan siswanya.
Gotong royong dan rasa kekeluargaan sangat terasa ketika mereka bersama- sama membantu memotong daging sampai potongan-potongan daging tersebut dimasukkan ke dalam plastik untuk dibagikan kepada 56 keluarga. Warga yang menerima daging qurban berasal dari gabungan 5 Rukun Tetangga ( RT ) Gang Rambutan Pondok Gede. Yaitu RT 006/04 sebanyak 21 keluarga, RT 002/03 4 keluarga, RT 006/03 9 keluarga, RT 002/04 8 keluarga, dan RT 003/03 sebanyak 14 keluarga. Pemilihan keluarga mana saja yang mendapat daging qurban ditentukan oleh Ketua RT 006/04, Bpk. Adit. Adit ( 36 ) menuturkan bahwa keluarga yang mendapatkan daging qurban merupakan mereka yang tingaal berdekatan dengan SC.
Tidak seperti biasanya, proses pembagian daging qurban yang biasanya memakai kupon, kali ini menggunakan sistem door to door, yaitu panitia memberikan langsung daging ke rumah yang dituju yang tentu saja ditemani oleh sang ketua RT. Hal itu dikarenakan, pihak sekolah mau mencegah agar tidak ada keributan dan untuk menghindari keluarga yang sudah mendapat daging datang kembali. Karena sering kali proses pembagian daging terjadi keributan sehingga tidak meratanya pembagian daging.
Cuaca yang cukup tidak mendukung tidak menyurutkan semanggat siswa-siswi SMPA – SMPA Nasional I untuk membagikan daging qurban. Ketua Pelaksana qurban kali ini, Ahmad Hidayat( 15 ), menuturkan bahwa dengan adanya qurban di SC semoga saja masyarakat dapat menerima keberadaan Lembaga Pendidikan Nasional I dan tentu mereka saja puas.

0 komentar:
Posting Komentar